Mengenal Bipolar: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi Gangguan Bipolar
Selamat Hari Bipolar
Internasional tanggal 30 Maret. Semoga
teman-teman penyintas Bipolar Disorder diberikan kesembuhan dan bisa
beraktifitas seperti sedia kala. Amin
Pada postingan saya kali ini tentang
bipolar ni Ser, semoga kita lebih mengenal dan mendukung para penyintas Bipolar
disorder. Semangat teman.
Bipolar disorder, juga dikenal sebagai penyakit manik-depresi,
adalah kondisi kesehatan mental yang ditandai dengan perubahan ekstrim dalam suasana hati, energi, dan tingkat aktivitas. Orang dengan gangguan bipolar mengalami episode
mania, yang merupakan keadaan suasana hati yang meningkat atau mudah
tersinggung, dan episode depresi, yang merupakan keadaan suasana hati yang
rendah dan kehilangan minat atau kesenangan dalam aktivitas.
Gangguan
bipolar diyakini disebabkan oleh kombinasi faktor genetik, biologis, dan
lingkungan. Gangguan ini dapat didiagnosis melalui evaluasi psikiatrik yang
teliti, termasuk tinjauan gejala, riwayat medis, dan riwayat keluarga.
Perawatan
untuk gangguan bipolar umumnya melibatkan kombinasi obat dan psikoterapi.
Stabilisator mood, antipsikotik, dan antidepresan dapat diresepkan untuk
mengatasi gejala, sementara terapi dapat membantu individu belajar keterampilan
mengatasi dan mengembangkan strategi untuk mengelola kondisinya.
Penting
bagi individu dengan gangguan bipolar untuk mencari bantuan profesional jika
mereka mengalami gejala, karena gangguan bipolar yang tidak diobati dapat
memiliki dampak signifikan pada kehidupan sehari-hari dan hubungan mereka.
Gejala Gangguan bipolar
Beberapa
gejala gangguan bipolar dapat termasuk:
1. Episode mania
Perasaan euforia atau kesenangan yang berlebihan, kegembiraan yang berlebihan, hiperaktif, bicara dengan cepat, sulit tidur, perilaku impulsif dan tidak bertanggung jawab, dan perilaku menyimpang.
2. Episode depresi
Perasaan sedih dan tidak berdaya, kehilangan minat atau kesenangan dalam aktivitas, kelelahan atau kekurangan energi, kesulitan tidur atau tidur terlalu banyak, perubahan nafsu makan, perasaan putus asa atau tidak berarti, dan pikiran tentang bunuh diri.
3. Episode campuran
Kombinasi dari gejala mania dan depresi yang terjadi secara bersamaan atau bergantian.
4. Episode hipomania
Gejala mania yang lebih ringan tetapi tetap mengganggu, seperti kegembiraan berlebihan, bicara dengan cepat, dan kurang tidur.
5. Gejala psikotik
Pada beberapa kasus, gejala psikotik dapat terjadi selama episode mania atau depresi, seperti delusi atau halusinasi.
Penting untuk dicatat bahwa setiap orang dapat
mengalami gejala gangguan bipolar dengan cara yang berbeda, dan diagnosis harus
dibuat oleh seorang profesional kesehatan mental setelah melakukan evaluasi
yang cermat.
Penyebab gangguan bipolar tidak diketahui dengan
pasti, tetapi diyakini bahwa kondisi ini disebabkan oleh kombinasi faktor
genetik, biologis, dan lingkungan.
1. Faktor genetik
Orang yang memiliki anggota keluarga dengan gangguan bipolar memiliki risiko lebih tinggi untuk mengembangkan kondisi ini. Penelitian juga menunjukkan bahwa ada beberapa gen yang terkait dengan gangguan bipolar.
2. Faktor biologis
Gangguan bipolar terkait dengan ketidakseimbangan zat kimia dalam otak, seperti serotonin, dopamin, dan norepinefrin. Selain itu, perubahan dalam struktur otak atau aktivitas otak juga dapat berperan dalam perkembangan gangguan bipolar.
3. Faktor lingkungan
Beberapa faktor lingkungan, seperti stres, trauma, dan perubahan musiman, dapat memicu episode gangguan bipolar pada orang yang rentan. Penggunaan narkoba dan alkohol juga dapat memperburuk gejala gangguan bipolar.
Namun,
tidak semua orang yang memiliki faktor risiko akan mengalami gangguan bipolar,
dan beberapa orang yang tidak memiliki faktor risiko dapat mengalami kondisi
ini. Karena itu, gangguan bipolar dianggap sebagai kondisi yang kompleks dan
multifaktorial.
Apakah bipolar Disorder sama dengan Anxiety?
Tidak,
gangguan bipolar dan gangguan kecemasan adalah dua kondisi yang berbeda.
Gangguan
bipolar adalah kondisi kesehatan mental yang ditandai dengan perubahan mood
yang ekstrem, dari episode mania hingga episode depresi. Pada episode mania, seseorang
dapat merasa sangat euforia, kegirangan, dan hiperaktif. Sedangkan pada episode
depresi, seseorang dapat merasa sangat sedih, putus asa, dan tidak berdaya.
Pada beberapa kasus, seseorang juga dapat mengalami episode campuran, di mana
gejala mania dan depresi terjadi secara bersamaan.
Sementara itu, gangguan kecemasan adalah kondisi
yang ditandai dengan perasaan cemas yang berlebihan dan tidak proporsional
terhadap situasi tertentu, yang dapat mengganggu aktivitas sehari-hari.
Beberapa jenis gangguan kecemasan meliputi gangguan kecemasan umum, gangguan
panik, gangguan kecemasan sosial, dan gangguan stres pascatrauma.
Meskipun kedua kondisi dapat menyebabkan
ketidaknyamanan dan mengganggu aktivitas sehari-hari, penyebab, gejala, dan
pengobatan keduanya berbeda. Penting untuk memperoleh diagnosis yang akurat dan
pengobatan yang tepat untuk mengelola kondisi kesehatan mental dengan efektif.
Beberapa Hal untuk mengurangi Gangguan Bipolar
Penyebab pasti dari gangguan
bipolar tidak diketahui, tidak ada cara pasti untuk mencegah kondisi ini. Namun, ada beberapa hal yang dapat membantu
mengurangi risiko mengembangkan gangguan bipolar dan meningkatkan kesehatan
mental secara keseluruhan:
1. Gaya hidup sehat
Memiliki pola makan yang sehat, tidur yang cukup, berolahraga secara teratur, dan menghindari konsumsi alkohol dan obat-obatan terlarang dapat membantu menjaga kesehatan mental dan mengurangi risiko mengalami gangguan bipolar.
2. Kelola stres
Menemukan cara untuk mengurangi stres dan meningkatkan ketahanan mental dapat membantu mengurangi risiko mengalami episode bipolar. Terapi kognitif atau perilaku, meditasi, dan yoga adalah beberapa cara yang efektif untuk mengelola stres.
3. Hindari kebiasaan yang tidak sehat
Penggunaan obat-obatan terlarang dan konsumsi alkohol dapat memicu episode bipolar, sehingga menghindari kebiasaan yang tidak sehat dapat membantu mengurangi risiko mengalami gangguan bipolar.
4. Konsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan mental
Jika Anda memiliki riwayat keluarga dengan gangguan bipolar atau gejala yang mungkin terkait dengan kondisi ini, berkonsultasilah dengan dokter atau profesional kesehatan mental untuk mendiskusikan risiko dan cara untuk menjaga kesehatan mental Anda.
Meskipun
tidak ada cara pasti untuk mencegah gangguan bipolar, menjaga kesehatan mental
secara keseluruhan dapat membantu mengurangi risiko terkena gangguan bipolar
atau kondisi kesehatan mental lainnya.
Ciri-ciri orang dengan gangguan bipolar
Beberapa
ciri-ciri orang dengan gangguan bipolar meliputi:
1. Perubahan mood yang ekstrem: Orang dengan gangguan bipolar dapat mengalami episode mania dan depresi yang sangat ekstrem. Pada episode mania, mereka bisa merasa sangat euforia, bersemangat, dan hiperaktif. Sementara pada episode depresi, mereka bisa merasa sangat sedih, putus asa, dan tidak berdaya.
2. Perubahan pola tidur: Orang dengan gangguan bipolar dapat mengalami gangguan tidur, seperti kesulitan tidur, bangun terlalu awal, atau tidur berlebihan.
3. Perubahan pola makan: Orang dengan gangguan bipolar dapat mengalami perubahan pola makan, seperti kurang nafsu makan atau keinginan untuk makan berlebihan.
4. Perubahan aktivitas: Orang dengan gangguan bipolar dapat mengalami perubahan aktivitas, seperti menjadi sangat aktif dan produktif selama episode mania atau sangat pasif dan kehilangan minat selama episode depresi.
5. Perubahan berpikir: Orang dengan gangguan bipolar dapat mengalami perubahan dalam pola berpikir dan perilaku, seperti perilaku impulsif, kepercayaan diri yang berlebihan, dan pikiran yang melompat-lompat.
6. Gangguan konsentrasi: Orang dengan gangguan bipolar dapat mengalami kesulitan dalam konsentrasi dan mempertahankan fokus pada tugas yang dilakukan.
7. Perubahan interpersonal: Orang dengan gangguan bipolar dapat mengalami perubahan dalam hubungan sosial, seperti meningkatkan kepercayaan diri dan keinginan untuk terlibat dalam aktivitas sosial selama episode mania, dan menjadi lebih tertutup dan menarik diri selama episode depresi.
Jika Anda mengalami gejala-gejala ini, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau profesional kesehatan mental untuk mendapatkan diagnosis yang akurat dan perawatan yang tepat.
Beberapa komunitas untuk orang dengan gangguan bipolar di Indonesia antara lain:
1. Komunitas Bipolar Indonesia (KBI):
KBI
adalah komunitas non-profit yang dibentuk untuk membantu meningkatkan kesadaran
tentang gangguan bipolar di Indonesia dan memberikan dukungan bagi orang-orang
yang terkena gangguan bipolar.
2. Yayasan Peduli Bipolar:
Yayasan ini menyediakan berbagai layanan dukungan dan konseling bagi orang dengan gangguan bipolar, termasuk dukungan kelompok, konseling individu, dan pelatihan keterampilan.
3. Kelompok Pendukung Bipolar (Bipolar Support Group):
Kelompok ini adalah kelompok dukungan untuk orang dengan gangguan bipolar dan keluarga mereka di Jakarta. Kelompok ini bertemu secara teratur untuk berbagi pengalaman dan memberikan dukungan satu sama lain.
4. Indonesian Bipolar Community (IBC):
IBC
adalah komunitas online untuk orang dengan gangguan bipolar di Indonesia. Komunitas ini menyediakan ruang aman untuk berbagi
pengalaman dan memperoleh dukungan dari anggota lain.
5. Perhimpunan Pasien Gangguan Afektif Bipolar Indonesia (PAPGABI):
PAPGABI adalah organisasi nirlaba yang bertujuan untuk
membantu meningkatkan kesadaran dan pemahaman tentang gangguan bipolar di
Indonesia dan memberikan dukungan bagi pasien dan keluarga mereka.
untuk lebbih jelasnya tentang BCI. silahkan Klik tulisan Bipolar care Indonesia
Itulah sedikit penegetahuan kita tentang kesehatan mental yaitu mengenal bipolar, penyebab, gejala, dan cara mengatasi Gangguan Bipolar. Semoga, teman-teman penyintas Bipolar Disordes bisa sehat seperti sedia kala. Aamin.
#kesehatanMental
#bipolarDisorder
Post a Comment for "Mengenal Bipolar: Penyebab, Gejala, dan Cara Mengatasi Gangguan Bipolar"
Berkomentarlah yang baik-baik.