Syarat Wajib dan Rukun Puasa yang perlu diketahui
Hay Niciser, bagaimana Puasa di hari pertama ini, masih kuat kan?. Pada postingan kali ini saya ingin membahas tentang Syarat wajib dan Rukun puasa terutama pada bulan Ramadhan ini. Puasa Ramadhan adalah kewajiban semua umat Islam di seluruh dunia, sudah pasti Niciser tak asing lagi dengan rukun Islam yang keempat ini. Yes, rukun Islam yang keempat adalah Berpuasa di bulan Ramadhan. Puasa ini merupakan amalan ibadah yang wajib dijalankan oleh umat Islam ketika bulan suci Ramadhan.
Sebelum mulai menjalankan Ibadah
puasa, penting untuk mengetahui syarat wajib dan Rukun puasa sekaligus syarat
sahnya. Namun lebih baiknya kita mengenal pengertian puasa lebih dahulu, agar
kita tahu ya apa itu puasa. Dalam bahasa Arab, puasa disebut shaum
yang artinya menahan. Sementara itu, puasa secara istilah artinya menahan diri
dari segala sesuatu yang bisa membatalkan puasa dengan niat ibadah sejak terbit
fajar hingga terbenamnya matahari.
Kewajiban berpuasa ini disebutkan
dalam hadis dan ayat Al-Quran, yang artinya “Hai orang-orang yang beriman,
diwajibkan atas kamu berpuasa sebagaimana diwajibkan atas orang-orang sebelum
kamu agar kamu bertakwa.” (QS. Al-Baqarah: 183).
Pada dasarnya, puasa tidak hanya
terbatas pada menahan lapar dan dahaga serta mengontrol hawa nafsu, tetapi juga
untuk mendapatkan keutamaan dari ibadah itu sendiri. Puasa memiliki syarat-syarat
tertentu yang harus dipenuhi seorang muslim, sebagaimana ibadah lainnya.
Hal tersebut bertujuan agar puasanya sah
dan diberkahi oleh Allah SWT. Tanpa mengetahui syarat wajib dan syarat sah
puasa, puasa yang dijalankan tidak akan diterima oleh Allah SWT. Singkatnya,
ibadah yang dijalankan umat Islam selama sebulan penuh akan berakhir sia-sia.
Namun bukan hanya berpahala, puasa
juga baik untuk kesehatan. Manfaat puasa salah satunya saat berpantang dari
semua atau makanan dan minuman tertentu akan menurunkan asupan kalori secara
keseluruhan, yang dapat menyebabkan peningkatan penurunan berat badan seiring
waktu. Penelitian yang dilakukan oleh American Journal of Clinical Nutrition,
puasa dapat meningkatkan metabolisme dengan meningkatkan kadar neurotransmitter
norepinefrin, yang dapat meningkatkan penurunan berat badan.
Dalam menjalankan ibadah puasa
Ramadhan, penting bagi umat Islam untuk mengetahui rukun dan syarat puasa
supaya dianggap sah. Menurut para ulama ushul fiqih, syarat yaitu: “Sesuatu
yang jika ia tidak ada maka suatu amalan dianggap tidak ada. Namun dengan
adanya dia, belum tentu suatu amalan dianggap ada, yang ia terletak di luar
amalan.”
Maksudnya adalah jika suatu amalan
baik berupa ibadah atau akad muamalah, hilang darinya satu syarat saja maka
amalan tersebut dianggap tidak ada atau tidak sah. Lantas apa saja syarat dan
rukun yang harus dipenuhi umat Muslim agar dapat dianggap sah puasanya?.
Syarat-Syarat Wajib Puasa
1. Muslim
Syarat pertama yang wajib untuk
dipenuhi untuk menjalankan ibadah puasa adalah berstatus sebagai seorang
Muslim. Lantaran puasa ini merupakan ibadah yang termasuk dalam rukun Islam,
dengan demikian ibadah ini wajib ditunaikan oleh seorang Muslim. Bagi mereka
yang keluar dari Islam (murtad), tidak diwajibkan untuk berpuasa dan apabila
dijalankan menjadi tidak sah.
2. Suci dari Haid dan Nifas
Ini berdasarkan hadis dari Mu’adzah
yang pernah bertanya pada ‘Aisyah RA tentang hal tersebut. Mu’adzah berkata,
“Saya bertanya kepada Aisyah ‘Kenapa gerangan perempuan yang haid mengqadha’
puasa dan tidak mengqadha’ shalat?”
Aisyah menjawab, “Apakah kamu dari
golongan Haruriyah?”
Aku menjawab, “Aku bukan Haruriyah,
akan tetapi aku hanya bertanya.’
Dia menjawab, “Kami dahulu juga
mengalami haid, maka kami diperintahkan untuk mengqadha’ puasa dan tidak
diperintahkan untuk mengqadha shalat”.
3. Baligh
Dikutip dari Wikipedia.org Baligh diambil dari kata bahasa
Arab yang secara bahasa memiliki arti sampai,
maksudnya "telah sampainya usia seseorang pada tahap kedewasaan".
Secara hukum Islam, seseorang dapat dikatakan baligh apabila:
- mengetahui, memahami, dan mampu membedakan mana yang baik dan mana yang buruk, serta
- telah mencapai usia 15 tahun ke atas dan atau sudah mengalami mimpi basah.(bagi laki-laki)
- telah mencapai usia 9 tahun ke atas dan atau sudah mengalami "menstruasi". (bagi perempuan)
4. Berakal Sehat
Syarat yang ketiga adalah berakal
sehat, apabila seorang Muslim kehilangan akal sehatnya (gila) maka puasa tidak
diwajibkan untuknya. Begitu pula dengan seorang Muslim yang kehilangan
kesadarannya atau dalam keadaan mabuk.
5. Mukim
Orang yang sedang dalam perjalanan
jauh, tidak ada kewajiban untuk berpuasa. Allah SWT berfirman, yanag artinya:
“Barangsiapa sakit atau dalam perjalanan (lalu ia berbuka), maka (wajiblah
baginya berpuasa), sebanyak hari yang ditinggalkannya itu, pada hari-hari yang
lain.” (QS Al-Baqarah: 184).
6. Mampu berpuasa
Jika seorang Muslim telah memenuhi
syarat wajib puasa namun tidak bisa menjalankannya karena suatu alasan
tertentu, diperbolehkan baginya untuk tidak berpuasa. Alasan-alasan tersebut,
seperti dalam keadaan sakit, usia senja, dalam perjalanan, ibu hamil dan
menyusui.
Namun, jika masih mampu, wajib
baginya pula untuk menggantikan puasa Ramadhan tersebut di hari lain. Namun,
jika tidak bisa menggantikannya dengan berpuasa di hari lain, wajib baginya
untuk membayar fidyah sesuai jumlah puasa Ramadhan yang ditinggalkannya.
Syarat-Syarat Sahnya Puasa
1. Islam
Ini adalah syarat sah dari semua
amalan. Allah Ta’ala berfirman, yang artinya: “Sesungguhnya Allah hanya
menerima amalan dari orang-orang yang bertakwa.” (QS Al-Maidah: 27).
2.
Tamyiz
Anak kecil yang sudah mumayyiz jika
melakukan ibadah dengan memenuhi syarat dan rukunnya, maka sah ibadahnya.
Patokan tamyiz menurut para ulama adalah ketika seorang anak sudah bisa
memahami perkataan orang lain secara umum dengan baik.
Ini berdasarkan hadis dari ‘Abdullah
bin ‘Abbas RA, yakni: “Seorang perempuan mengangkat seorang anak kecil (ke
hadapan Nabi SAW), kemudian ia berkata: ‘Apakah anak ini hajinya sah?’ Nabi
menjawab: ‘Iya sah, dan engkau mendapatkan pahala’.” (HR Muslim no. 1336).
3. Berakal
Orang yang tertutup akalnya, tidak
sah dan tidak teranggap amalannya karena tidak ada niat dari dirinya.
4. Suci dari Haid dan Nifas
Perempuan yang sedang haid dan nifas
tidak sah ibadahnya karena berada dalam kondisi hadas akbar. Dasar hadisnya
telah disebutkan di atas.
5. Masuk Waktu
Puasa hanya sah jika dikerjakan pada
waktunya. Salah satunya ketika bulan Ramadhan dan antara terbit fajar shadiq
sampai tenggelam matahari. Allah SWT berfirman: “Bulan Ramadhan, bulan yang
didalamnya diturunkan (permulaan) Al-Quran sebagai petunjuk bagi manusia dan
penjelasan-penjelasan mengenai petunjuk itu dan pembeda (antara yang haq dan
yang batil).” (QS Al-Baqarah: 185).
6. Berniat
Niat merupakan syarat sah puasa karena puasa adalah ibadah sedangkan ibadah tidaklah sah kecuali dengan niat sebagaimana ibadah yang lain. Dalil dari hal ini adalah sabda Nabi SAW: “Sesungguhnya setiap amal itu tergantung dari niatnya.” Namun ada yang melafadzkan niat, tapi ada juga yang tidak. Ini tergantung dari pemahaman seseorang.
Niat dan Rukun Berpuasa
1. Niat Berpuasa
Niat berpuasa Ramadhan sebaiknya
dibaca sejak malam hari sampai sebelum memasuki waktu Subuh. Jika lewat dari
waktu tersebut, puasa seseorang dianggap tidak sah. Rasulullah SAW bersabda:
“Barangsiapa yang tidak menghimpun
(niat) sebelum fajar, maka tidak ada puasa baginya.” (HR. Ahmad dan Ashab
As-Sunan).
Bacaan niat puasa Ramadhan, yaitu:
نَوَيْتُ صَوْمَ
غَدٍ عَنْ أَدَاءِ فَرْضِ شَهْرِ رَمَضَانَ هذِهِ السَّنَةِ لِلهِ تَعَالَى
Nawaitu shauma ghadin ‘an
adai fardhi syahri ramadhana hadzihissanati lillahi ta’ala.
Artinya: “Saya niat berpuasa esok
hari untuk menunaikan kewajiban di bulan Ramadhan tahun ini karena Allah
Ta'ala.”
2. Menahan Diri
Umat Islam harus menahan diri dari
hal-hal yang membatalkan puasa sejak terbit fajar hingga terbenamnya matahari.
Hal ini didasarkan dalam firman Allah SWT yang berbunyi:
“Maka sekarang campurilah
mereka dan ikutilah apa yang telah ditetapkan Allah untukmu, dan makan minumlah
hingga terang bagimu benang putih dari benang hitam, yaitu fajar. Kemudian
sempurnakanlah puasa itu sampai (datang) malam.” (Surat Al-Baqarah ayat 187).
Ketika orang yang berpuasa memenuhi syarat sah dan rukun puasa, maka sah puasanya.
Bagaimana Kawan, sudah tau kan apa
syarat dan rukun Puasa?. Saya ingin
Mengucapkan Selamat Menunaikan Ibadah Puasa semoga Allah Mengangkat derajat
kita di Bulan yang penuh Berkah ini. amin ya rabbal alamin.
Post a Comment for "Syarat Wajib dan Rukun Puasa yang perlu diketahui"
Berkomentarlah yang baik-baik.