Skip to content Skip to sidebar Skip to footer

Apa itu PTSD Gejala contoh dan terapinya?!.

Posttraumatic Stress Disorder (PTSD) adalah kondisi psikologis yang berkembang sebagai akibat dari pengalaman traumatik atau kejadian yang mengancam nyawa atau integritas fisik seseorang. Penderita PTSD dapat mengalami gejala yang berat dan menetap dalam jangka waktu yang lama, bahkan bertahun-tahun setelah pengalaman traumatis itu terjadi.




APA ITU PTSD?

PTSD adalah singkatan dari "Post-Traumatic Stress Disorder" yang merupakan gangguan kecemasan yang terjadi setelah seseorang mengalami atau menyaksikan suatu kejadian traumatis yang menyakitkan atau mengancam nyawa. Kejadian traumatis tersebut dapat berupa peristiwa seperti kecelakaan mobil, bencana alam, kekerasan seksual, pelecehan, atau tindakan kriminal, atau bisa juga berupa pengalaman peperangan atau konflik bersenjata.

Orang yang mengalami PTSD cenderung mengalami gejala seperti mimpi buruk atau flashback, mudah terangsang dan cemas, menghindari situasi atau orang yang terkait dengan trauma, dan perubahan suasana hati seperti depresi atau mudah marah. Gejala-gejala tersebut dapat muncul secara tiba-tiba dan dapat mempengaruhi kemampuan seseorang untuk menjalani kehidupan sehari-hari, termasuk dalam pekerjaan, hubungan sosial, dan aktivitas lainnya.

PTSD dapat terjadi pada siapa saja, namun resiko PTSD cenderung lebih tinggi pada orang-orang yang mengalami kejadian traumatis yang lebih parah atau berkepanjangan, atau pada mereka yang tidak memiliki dukungan sosial yang memadai. PTSD dapat diobati dengan terapi obat dan terapi psikologis, seperti terapi kognitif-perilaku, terapi pengolahan trauma, dan terapi kelompok. Penting untuk mencari bantuan profesional jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala PTSD setelah mengalami pengalaman traumatis.


GEJALA PTSD

Gejala PTSD dapat bervariasi, namun secara umum terbagi menjadi empat kategori, yaitu re-experiencing (mengalami kembali pengalaman traumatis), avoidance (menghindari stimulus yang terkait dengan trauma), hyperarousal (mudah terangsang dan cemas), dan perubahan suasana hati dan kognitif. Beberapa gejala yang mungkin dialami antara lain:

  • Mengalami mimpi buruk yang berulang tentang pengalaman traumatis

  • Merasa cemas atau terkejut oleh suara atau situasi yang mengingatkan pada pengalaman traumatis

  • Menghindari situasi, tempat atau orang yang terkait dengan pengalaman traumatis

  • Mengalami kesulitan tidur atau berkonsentrasi

  • Mengalami perubahan suasana hati seperti depresi atau mudah marah.

PTSD bisa terjadi pada siapa saja, meskipun risiko lebih besar terjadi pada mereka yang mengalami trauma dalam situasi yang sangat mengancam nyawa atau integritas fisik, seperti kecelakaan mobil, bencana alam, atau peperangan. Selain itu, faktor risiko lain yang dapat mempengaruhi terjadinya PTSD adalah riwayat trauma masa kecil, riwayat keluarga dengan gangguan mental, dan kurangnya dukungan sosial setelah pengalaman traumatis.

Meskipun PTSD bisa menjadi kondisi yang menetap dan sulit diatasi, namun berbagai terapi dan pengobatan telah dikembangkan untuk membantu penderita mengatasi gejalanya. Terapi kognitif-perilaku dan terapi pengolahan trauma adalah dua jenis terapi yang umumnya direkomendasikan untuk penderita PTSD. Selain itu, obat-obatan seperti antidepresan juga dapat membantu mengurangi gejala PTSD.

Banyak organisasi dan lembaga yang menyediakan dukungan dan bantuan bagi penderita PTSD, seperti kelompok dukungan, pusat krisis, dan program terapi kelompok. Penting untuk diingat bahwa perawatan PTSD bisa memerlukan waktu yang lama dan upaya yang berkelanjutan, namun dengan dukungan yang tepat, banyak penderita PTSD dapat pulih dan kembali ke kehidupan yang sehat dan produktif.



BEBERAPA CONTOH KEJADIAN YANG MENYEBABKAN PTSD

Beberapa contoh kejadian atau situasi yang dapat menyebabkan PTSD pada seseorang antara lain:

  1. Trauma akibat kecelakaan mobil atau kecelakaan transportasi lainnya, baik sebagai korban atau sebagai saksi mata.

  2. Trauma akibat bencana alam, seperti gempa bumi, banjir, atau badai tropis.

  3. Trauma akibat pelecehan seksual, kekerasan dalam rumah tangga, atau kekerasan seksual lainnya.

  4. Trauma akibat tindakan kriminal, seperti perampokan, perampasan, atau kekerasan senjata.

  5. Trauma akibat peperangan atau konflik bersenjata, baik sebagai prajurit, warga sipil, atau saksi mata.

  6. Trauma akibat kehilangan orang yang dicintai secara tiba-tiba atau tragis, seperti kematian mendadak, bunuh diri, atau pembunuhan.

  7. Trauma akibat penyakit atau cedera serius, seperti kanker atau kecelakaan kerja yang parah.

Orang yang mengalami PTSD dapat mengalami gejala yang berbeda-beda, tergantung pada pengalaman traumatis yang dialami. Beberapa gejala PTSD meliputi mimpi buruk atau flashback, mudah terangsang dan cemas, menghindari situasi atau orang yang terkait dengan trauma, dan perubahan suasana hati seperti depresi atau mudah marah. Jika Anda atau seseorang yang Anda kenal mengalami gejala seperti ini setelah mengalami pengalaman traumatis, sangat penting untuk mencari bantuan profesional segera.


TERAPI PENYINTAS PTSD

Terapi yang efektif untuk orang yang mengalami PTSD umumnya melibatkan kombinasi antara terapi obat dan terapi psikologis. Berikut adalah beberapa jenis terapi yang sering digunakan untuk membantu orang dengan PTSD:

  1. Terapi kognitif-perilaku: Terapi ini bertujuan untuk membantu orang dengan PTSD untuk mengenali, memahami, dan mengubah pola pikir dan perilaku yang tidak sehat atau tidak berguna. Terapis dapat membantu klien belajar teknik relaksasi, strategi pengelolaan stres, dan keterampilan koping yang efektif.

  2. Terapi pengolahan trauma: Terapi ini dirancang untuk membantu klien mengatasi emosi yang berkaitan dengan pengalaman traumatis dan mengintegrasikan pengalaman tersebut ke dalam kehidupan mereka secara lebih sehat. Terapis akan membantu klien untuk memproses ingatan tentang trauma secara aman dan bertahap, sehingga memungkinkan mereka untuk memperoleh pengalaman yang lebih positif.

  3. Terapi kelompok: Terapi kelompok dapat membantu klien untuk merasa lebih terhubung dengan orang lain yang juga mengalami PTSD. Kelompok ini juga dapat memberikan dukungan emosional dan pembelajaran dari pengalaman orang lain, yang dapat membantu klien merasa lebih optimis tentang pemulihan mereka.

  4. Obat-obatan: Obat-obatan tertentu, seperti antidepresan dan antiansietas, dapat membantu mengurangi gejala PTSD seperti kecemasan, depresi, dan kesulitan tidur. Obat-obatan ini biasanya digunakan bersama dengan terapi psikologis.

  5. Terapi alternatif: Terapi alternatif, seperti meditasi, yoga, dan akupunktur, juga dapat membantu mengurangi gejala PTSD dan meningkatkan kesejahteraan mental.

Pilihan terapi yang tepat untuk klien dengan PTSD akan bervariasi tergantung pada kebutuhan dan preferensi mereka, serta faktor-faktor lain seperti tingkat keparahan PTSD dan riwayat pengobatan sebelumnya. Oleh karena itu, penting untuk berkonsultasi dengan dokter atau terapis untuk menentukan terapi mana yang paling sesuai untuk klien dengan PTSD. 

Bagi Penyintas PTSD atau Posttraumatic Stress Disorder, jangan berkecil hati, tetap semangat untuk kesembuhan. Semua penyakit ada obatnya, tergantung kita sendiri mau sembuh atau tidak. 


Post a Comment for "Apa itu PTSD Gejala contoh dan terapinya?!."